Minggu, 28 Agustus 2011

-Filosofi KOPI-




............Bagiku, proses hubungan/pergaulan dalam hidup setiap MANUSIA sebagai mahkluk bersosial itu ibarat meracik secangkir KOPI, sebaik atau sehati-hati apapun kita berkata-kata, bersikap dan bertindak, pasti saja ada perbuatan kita yang di rasa pahit oleh manusia lainnya baik secara disengaja maupun tidak, karna memang begitulah hakikatnya seorang manusia sebagai tempatnya salah dan khilaf..


".....Begitu pula dengan secangkir kopi, sepandai apapun seorang pembuat kopi (coffeemaker) dalam meracik kopi, KOPI tetaplah KOPI,, pasti akan ada rasa PAHIT didalamnya....."

(karna aku manusia, PASTI takkan sempurna. MAAFkan segala salah dan kepahitan yang ada dalam diriku)

*FILOSOFI KOPI-By fariska*

*Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana*


Mencintai itu satu perkara, sedangkan memiLiki itu perkaran yang Lain..

Suatu saat, Mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang kau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kau kasihi, hidup tetap harus dijaLani.

Kau tahu apa yang paLing menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang??

..bukan karena kau tidak bisa menyatu dengan dia maka kau akan merasa hidupmu begitu nestapa. Tapi ini merupakan sesuatu yang Lebih meLuLuh-Lantakkan hatimu ketika seseorang yang menyandera kemampuanmu untuk memiLiki itu tdk meLibatkan Lagi namamu dalam hidupnya, tdk mengingat tanggaL Lahirmu, tdk mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tdk mngirimkan pesan basa-basi pada Hari Raya perayaan agamamu. Kau tdk terLibat sama sekaLi dalam hidupnya. Bahkan, sekadar untuk diingat..

“Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;"

Kau bertemu dengan seseorang LaLu perLahan-Lahan merasa nyaman berada di sekitarnya..
Jika dia dekat, kau merasa utuh dan sekaLigus terbelah ketika dia menjauh..
Keindahan adaLah ketika kau merasa ia memerhatikanmu tanpa kau tahu..
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun mampu menggigiLkan akaLmu..
LaLu kemudian kau muLai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila..
berhati-hatiLah..

keLak, hidup adaLah ketika kau menjaLani hari-hari dengan optimisme. MeLakukan haL-haL hebat. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. TergeLak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna..

sementara,. pada jeda yang kau buat bisu, sewaktu Langit meriah oLeh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah syair menyeretmu ke masa LaLu, wajahnya tiba-tiba memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, Langit membentuk auranya, udara bergerak mendesaukan suaranya, buLan meLengkungkan senyumnya. BersiapLah…kau akan muLai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu..♡

Makna Kalimat : "Minal ‘Aidin Wal Faizin"


Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” acapkali didengar atau ditulis di media massa, di film, sinetron, acara halal-bihalal, atau ketika kita bertemu teman atau sudara. Akan tetapi banyak yang menyangka bahwa arti kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Mohon Maaf Lahir Dan Batin” seperti yang sering kita dengar. Padahal sama sekali bukan.
Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”. Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”. Kembali Ke Fitrah, Kembali ke Syariah

Awas Kesalahan Penulisan

1. Minal ‘Aidin wal Faizin = Penulisan yang BENAR
2. Minal Aidin wal Faizin = Juga BENAR berdasar ejaan indonesia
3. Minal Aidzin wal Faidzin = SALAH, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad arab
4. Minal Aizin wal Faizin = SALAH, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”
5. Minal Aidin wal Faidin = Juga SALAH, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”

Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Karena kesalahan penulisan abjad juga berarti makna yang salah. Seperti dalam bahasa inggris, antara Look dan Lock beda makna padahal cuman salah satu huruf bukan?

Rasulullah biasa mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum kepada para sahabat, yang artinya semoga Allah menerima aku dan kalian. Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan.
Beberapa shahabat menambahkan ucapan shiyamana wa shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para sahabat.
Oh iya Fariska dan Keluarga juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432H, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin